Pāriet uz saturu

Garis Kemiskinan

Garis Kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kkal/kapita/hari dan kebutuhan pokok bukan makanan. Batas pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal kalori yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas, ditambah dengan kebutuhan non makanan (perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, transpor, dan kebutuhan pokok lainnya). Karena data pendapatan tidak tersedia maka dipakai pendekatan data konsumsi/pengeluaran. Termasuk pengeluaran adalah perkiraan barang dan jasa yang dikonsumsi berasal dari hasil produksi sendiri dan pemberian dari pihak lain. Kemiskinan adalah Suatu situasi dimana seseorang tidak dapat/mampu memenuhi kebutuhan dasar minimum yang diperlukan untuk hidup layak dan bermartabat. Pemerintah (BPS dan beberapa pihak dalam beberapa seminar dan pertemuan) menyepakati mengukur kemiskinan dari sudut ekonomi dengan pendekatan uang (monetary approach)

Dati un resursi

Papildus informācija

Lauks Vērtība
Pēdējā atjaunināšana maijs 11, 2023, 08:17 (UTC)
Izveidots maijs 11, 2023, 08:17 (UTC)
Interpretasi penduduk yang nilai pengeluaran makanan dan non makanannya lebih rendah dari garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin
Konsep Garis Kemiskinan, Kemiskinan
Level Estimasi Kota
Metode/Rumus Perhitungan Garis kemiskinan dihitung sebagai berikut: (1) Menghitung rata-rata tertimbang harga kalori yang diperlukan dari 52 komoditas makanan, (2) Mengalikan harga tersebut dengan 2100 yang merupakan batas kemiskinan makanan per kapita per hari, (3) Menghitung nilai pengeluaran makanan dan non makanan per kapita, yang dinamakan garis kemiskinan, (4) Menghitung jumlah penduduk miskin dengan cara membandingkan nilai pengeluaran makanan dan non makanan setiap penduduk dengan nilai pengeluaran makanan dan non makanan per kapita yang telah ditetapkan sebagai garis kemiskinan
Nama Variabel Pembangun (1) Menghitung rata-rata tertimbang harga kalori yang diperlukan dari 52 komoditas makanan, (2) Mengalikan harga tersebut dengan 2100 yang merupakan batas kemiskinan makanan per kapita per hari, (3) Menghitung nilai pengeluaran makanan dan non makanan per kapita, yang dinamakan garis kemiskinan, (4) Menghitung jumlah penduduk miskin
Satuan Rupiah/Kapita/Bulan
Sumber Badan Pusat Statistik
Ukuran Jumlah